Diperbudak keinginan ?
Mari tafakuri bila kita ingin suatu barang yang kita sukai,
apakah kita diperbudak keinginan sehingga mengalahkan akal sehat ?
Selalu memenuhi pikiran siang dan malam, semakin ingin, semakin ada seribu satu alasan untuk bulat hati segera memilikinya seakan tak bisa ditunda lagi,
tak peduli dengan harga mahal, walau harus nyicil sekalipun, tak ada yang bisa menghalang-halangi tak ingat pahitnya orang yang miskin sulit uang, yang lapar, yang didlilit hutang, tak takut dengan hisab/perhitungan disisi Alloh
Tapi bila telah dimiliki, ternyata kesenangannya hanya sesaat saja, sangat tak sebanding dengan perjuangan dan pengorbanannya tak lama kemudian, barang 'spesial' itupun teronggok begitu saja, seperti barang yang tak berharga, dilirikpun jarang, beda sekali dengan saat menginginkannya
Tinggallah perhitungan di sisi Alloh, krn setiap rupiah adalah amanah Alloh, yang harus dipertanggung jawabkan.
Seharusnya kita amat cerdas, bisa menafakuri pelajaran-pelajaran dari yang sudah
terjadi, dan memperhitungkan risiko yang kita hadapi
sumber : http://www.facebook.com/KH.Abdullah.Gymnastiar?fref=ts
Tidak ada komentar: